Senin, 29 April 2013


Ongkos dan Penerimaan

[2ka22][tugas:Rifanlukman.hakim][18111371]

Ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output.


1.     Macam – Macam Ongkos

a)     Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
b)     Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah Jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
c)      Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC
d)     Averege Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-Rata ) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
TFC
AFC = Q = tingkat output
e)      Averege Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-Rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
f)       Averege Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
g)     Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.

Ongkos produksi dibedakan menjadi :

1. Ongkos Produksi Jangka Pendek .

            Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunya! peralatan- peralatan untuk produksi seperti mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diper- hatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku, tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variabel. Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variabe

2. Ongkos Produksi Jangka Panjang.

            Dalam ongkos produksi jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variable.


2.     Kurva Ongkos

Kurva ongkos produksi dibedakan menjadi;
1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin,gedung dan tanah.Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku,tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variabel.Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
Gambar diatas adalah gambar kurva biaya tetap dan variabel
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari gambar diatas sebagai berikut:
AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.
2. Ongkos Produksi Jangka Panjang
Dalam ongkos produksi jangka panjang,perusahaan dapat menambah semua faktor produksi,Sehingga tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang.Semua pengeluaran merupakan ongkos variabel.
Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4
Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurve AC.Kapasitas 1 ditunjukkan oleh ACI,kapasitas 2 ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh ACI3,dengan demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta ongkosnya.
Kemungkinan Kapasitas Produksi
Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurve AC.Kapasitas 1 ditunjukkan oleh ACI,kapasitas 2 ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh ACI3,dengan demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta ongkosnya.
Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa:
Produksi 125 unit,kapasitas 1 merupakan kapasitas yang paling efisien,karena ongkos produksinya paling minimum.
Produksi antara 125 sampai 140 unit,kapasitas 2 merupakan kapasitas yang paling efisien.
Produksi 140 unit,kapasitas 3 merupakan kapasitas yang paling efisien.
Kurva Long Run Average Cost (LRAC) adalah kurva yang menunjukkan ongkos rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi,apabila perusahaan selalu menambah kapasitas produksiny.LRAC Curve dibentuk dari kumpulan AC yang banyak sekali,maka bentuknya menyerupai huruf U.
Kurva Long Run Average Cost
Kurva LRAC tidak menyinggung kurve-kurve AC pada titik yang terendah.Dalam gambar tersebut hanya kurva Acx yang disinggung oleh kurva LRAC pada titik yang paling rendah yaitu titik B.Kurva-kurva AC yang ada disebelah kiri dan kanan kurva Acx tidak disinggung pada titik yang paling minimum.Dalam jangka panjang titik terendah AC tidak menggambarkan ongkos produksi yang paling minimum untuk menghasilkan satu tingkat produksi,sebab terdapat AC lain yang dapat lebih meminimumkan ongkos.Kurva AC1 dan AC2,titik A  merupakan titik terendah dari ACI,sehingga dalam jangka pendek produksi sebesar qa merupakan produksi dengan ongkos yang paling minimum. Tapi dalam jangka panjang belum merupakan ongkos yang paling minimum,sebab jika kapasitas produksi yang berikutnya digunakan (AC2),produksi qa dapat diproduksi dengan ongkos yang lebih rendah lagi A2 pada AC2
Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang
Jika perusahaan ingin berproduksi 2 unit untuk jangka pendek,pengusaha memilih kapasitas pabrik pada kurva SACI dengan biaya Rp 300,-.Untuk produksi 4 unit,pengusaha akan memilih kapasitas pabrik pada kurva SACI2 dengan ongkos Rp 150,-.Pada produksi 4 unit ini,perusahaan dapat menggunakan kapasitas pada SACI,tapi biayanya lebih tinggi dan seterusnya.Kurva LRAC disebut pula dengan kurva amplop,sebab SAC selalu di dalamnya.
Kurva LRAC menyerupai bentuk huruf U disebabkan oleh sebagai berikut:
Economies Of Scale atau Increasing Returns To Scale.
Kurva LRAC bergerak kekanan semakin menurun.Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi,karena para pengusaha bisa memperbesar fasilitas produksi,sehingga terjadi penghematan ongkos produksi.Hal ini menyebabkan ongkos produksi rata-rata menjadi rendah.Faktor-faktor yang merupakan Economies Scale sebagai berikut:
Spesialisasi faktor-faktor produksi.
Penurunan harga bahan mentah,karena pembelian yang besar.
Hasil dari produk sampingan.
Perusahaan besar mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan yang berguna baginya.
Diseconomies Of Scale atau Decreasing Returns To Scale.
Perusahaan yang terus berkembang besar pada suatu tngkat tertentu cenderung tidak efisien,sehingga produktifitasnya menurun.Akibatnya ongkos produksi menaik.Hal ini terlihat pada kurva LRAC sisi kanan menaik.




3.     Penerimaan (Revenue)

Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).

Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.

Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau TR = Q x P.

Penerimaan Total (TR = Total Revenue)
Penerimaan total adalah jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari hasil penjualan sejumlah produk (barang yang dihasilkan). Cara untuk menghitung penerimaan total dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah produk dengan harga jual produk per unit. Jika dirumuskan sebagai berikut:
TR = Q x P
Keterangan:
TR = Penerimaan total perusahaan
Q = Jumlah produk yang dihasilkan
P = Harga jual per unit

Penerimaan Rata-rata (AR = Average Revenue)
Penerimaan rata-rata adalah penerimaan per unit produk yang terjual. Untuk menghitung penerimaan rata-rata dapat dilakukan dengan cara membagi penerimaan total dengan jumlah produk (barang) yang terjual. Jika dirumuskan sebagai berikut :
AR = TR/Q
Keterangan:
AR = penerimaan rata-rata
TR = penerimaan total
Q = jumlah produk yang dihasilkan

Penerimaan Marginal (MR = Marginal Revenue)
Penerimaan Marginal Revenue adalah penerimaan tambahan dari adanya tambahan per unit produk yang terjual. Cara menghitung penerimaan marginal dengan membagi tambahan penerimaan total dengan tambahan jumlah produk yang terjual. Jika dirumuskan sebagai berikut :
MR=TR/Q
Keterangan:
MR=penerimaan marginal
TR=tambahan penerimaan total
Q =tambahan jumlah produk yang dihasilkan

4.  Keuntungan Maksimum

Keuntungan Maksimum adalah keuntungan penuh / total dari apa yg kita produksi.
keuntungan maksimum dapat di golongkan menjadi 3 golongan yaitu :

A. Pendekatan Total

        Laba Total adalah perbedaan antara penerimaan total dan biaya total .Laba terbesar terjadi pada selisih positif terbesar antara penerimaan total dan biaya total.Pada selisih negative antara keduanya,perusahaan mengalami kerugian,sedangkan jika penerimaan = biaya berada di titik impas dalam menentukan keuntungan maskimum ada 2 cara yaitu :
a) keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos    minimum.
b)keuntugan maksumum terjadi pada saat penerimaan marginal (MR) dan biaya marginal (MC).

B. Pendekatan Marginal

          perusahaan memaksimumkan kentungan pada saat penerimaan marginal sama dengan biaya marginal. Biaya margial adalah perubahan biaya total perunit perubuhan output.Penerimaan marginal adalah perubahan penerimaan total perunit output atau penjualan hasil penjualan marginal,satu konsep mengenai hasil penjualan yg sangat penting untk diketahui dalam analisa penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marginal,yaitu tambahan hasil perjualan yg diperoleh perusahaan dari menjual barang yg diprouksinya.

C. Pendekatan Rata-rata

   Hasil penjualan rata-rata untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata(AR) adalah harga barang  yg diproduksi perusahaan adlah Rp2000 maka d 0 =AR 0 = MRQ adalah kurva permintaan yg dihadapi perusahaan.


Contoh Soal :

Sebuah pabrik sepeda mempunyai biaya tetap (FC) = Rp 1.000.000.000, biaya untuk membuat sebuah sepeda Rp 1.500.000, apabila sepeda tersebut dijual dengan harga Rp 2.000.000, maka:
Ditanya:
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sepeda mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 5.000 unit

Jawab:
a. FC = Rp 1.000.000.000
    VC = Rp 1.500.000
    Fungsi biaya variabel VC = 1.500.000  Q ..........................................................................(1)
    Fungsi biaya total C = FC + VC     -----> C = 1.000.000.000 + 1.500.000 Q ..........................(2)
    Fungsi penerimaan total  TR = P.Q -----> TR = 2.000.000 Q ..........................................(3)

b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC
    2.000.000 Q  = Rp 1.000.000.000 + 1.500.000 Q
    2.000.000 Q – 1.500.00 Q = 1.000.000.000
     500.000 Q = 1.000.000.000
     Q = 200 unit
    Pabrik sepeda akan  mengalami BEP pada saat Q = 200 unit
    Pada biaya total  C = 1.000.000.000 + 1.500.000 (200)
                              C = 1.300.000.000

c. Pada saat memproduksi Q = 5.000 unit
    TR = P.Q
          = 2.000.000  X  5.000
          = 10.000.000.000

    C  = 1.000.000.000 + 1.500.000 (Q)
         = 1.000.000.000 + 1.500.000 ( 5.000)
         = 1.000.000.000 + 7.500.000.000
         = 8.500.000.000

    Bila  TR > TC, maka keadaan laba / untung.
    laba = TR - TC
           = 10.000.000.000 – 8.500.000.000
           = 1.500.000.000

    Bila hanya memproduksi 200 unit maka akan mengalami kerugian sebesar :
    Rugi = TR - TC
            = 2.000.000 (200)  - {1.000.000.000 + 1.500.000 (200)}
            = 400.000.000 - ( 1.000.000.000 + 300.000.000 )
            = 400.000.000 - 1.300.000.000
            = 9.000.000.000





SUMBER :

http://hertoniraditya.wordpress.com/2012/03/21/ongkos-penerimaan/

http://ahmadcirebon.blogspot.com/2012/06/perilaku-produsen.html

http://rizkiaji22.blogspot.com/2011/04/macam-macam-biaya-dan-penerimaan.html

http://mohamadrza.wordpress.com/2011/05/09/ongkos-dan-penerimaan/

http://ferikaryana.blogspot.com/2012/07/keuntungan-masimum.html

http://cahyosman4lahat.blogspot.com/2011/02/fungsi-biaya-dan-penerimaan.html


Perilaku Produsen
[2ka22][tugas:Rifanlukman.hakim][18111371]

Produsen
Produsen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan, sedangkan Produksi adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dengan pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan  dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan:
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian (skill).

Fungsi Produksi

Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jas. Dalam fungsi produksi, jas itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.

Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T         = teknologi (technology)

Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.

Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis.
Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.

Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
a. Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.

b. Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.

c. Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.

d. Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut.

Persaingan globa semakin pesat dengan persaingan yang sangat kuat, maka produsen dan perusahaannya harus mampu memikirkan perkembangan produksinya demi majunya perusahaan dalam persaingan.

Produksi Optimal

Penentuan pola produksi optimal merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan, karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan.

Dalam melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang sesuai dengan pokok permasalahan , maka teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang mempertimbangkan biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masimg-masing alternative pola produksi yang ada. Biaya-biaya yang dipertimbangkan adalah biaya simpan, biaya lembur, biaya perputaran tenaga kerja dan biaya subkontrak. Sedangkan untuk menentukan pola penjualan yang ada dalam perusahaan dilakukan ramalan penjualan dengan metode exponential smoothing Alpha 0.5.

Least Cost Combination

Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan 2 input variabel dengan tingakat output tertentu atau Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang sama.

Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)

Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah. Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva isooquant.

Kendala Anggaran Produsen (Kurva Isocost)

Isocost atau Garis Ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost ini harus diketahui uang tersedia dan harga masing-masing factor produksi/input.
Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan harga input.
PKK + PLL ≤ C atau
PKK + PLL = C

Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah (Least Cost Combination)
Terjadi pada titik singgung antara kurva isoquant dengan kurva isocost.
Kondisi penggunaan input variabel yang dapat meminimumkan biaya:

Sumber Terkait:
http://hertoniraditya.wordpress.com/2012/03/21/perilaku-produsen/
http://bagus.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9993/Slide_BAB_V.ppt
http://azenismail.wordpress.com/2011/04/10/perilaku-produsen/