Supply chain
management
nama : 1.
Rudi haryanto (16112718)
2. dwi fitrianto (12112282)
3. widy anggara
(17112691)
Kelas : 4ka10
Dosen : ronggo permono
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR
ISI................................................................................................................. i
BAB
1...... SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ............................................................. .1
1.1. Pengertian…………………………………….…….............……..........................1
1.2. Fungsi Dasar..................................................................................... 2
1.3. Karakter Sistem ............................................................................... 2
1.4 Arsitektur Pengembangan…………………………………………………………….2
1.5 Tantangan ...……………………………………………………………………..………….3
1.6 Peran Internet………………………………………………………………………………4
1.7 Implementasi……………………………………………………………………….……….4
BAB
2 PENUTUP 6
2.1 Kesimpulan....................................................................................... 6
2.1 Daftar
Pertanyaan………………………………………………………………….……..7
DAFTAR
PUSTAKA ...................................................................................................8
1.Supply
Chain Management
1.
Pengertian
Supply Chain Management (SCM)
Mungkin saat ini kita
sering mendengar Supply Chain Management, namun tidak sedikit juga yang
masih awam mengenai masalah ini. Dari namanya kedengaran lumayan keren, kalau
diterjemahkan menjadi Manajemen Rantai Pasokan atau Wikipedia menterjemahkannya
menjadi Manajemen Rantai Suplai. Sebenarnya sama saja artinya, terserah kita
mau memakai yang mana. Kalo saya terus terang lebih suka memakai singkatan dari
versi inggrisnya, SCM. Singkat, padat, jelas :) .
Dari namanya saya rasa
kita bisa membuat kesimpulan secara kasar apa itu SCM. Ada kata “rantai” dan
kata “pasokan / suplai”. Kita tahu rantai itu bentuknya seperti lingkaran yang
tidak putus, dan pasokan atau suplai adalah persediaan atau stok barang-barang
yang dibutuhkan dan dapat diperoleh. Jadi rantai pasokan atau rantai suplai
adalah suatu lingkaran yang saling berhubungan dalam rangka untuk mendapatkan
barang-barang yang dibutuhkan dari pemasok / penyuplai. Tentu saja banyak
faktor yang terdapat dalam lingkaran rantai pasokan / suplai itu.
Gambar dibawah ini
memberikan ide kepada kita tentang rantai pasokan / suplai.
Agar rantai tersebut
berjalan dengan baik tentu saja diperlukan suatu pengaturan atau
manajemen yang baik juga. Jadi dari sini kemudian muncullah apa yang
disebut Manajemen Rantai Pasokan / Suplai (SCM).
Secara garis besar SCM
adalah suatu proses untuk mengintegrasi, mengkoordinasi dan mengontrol
pergerakan bahan baku menjadi produk jadi dan mengirimkannya kepada konsumen.
Pergerakan informasi juga termasuk dalam proses ini. Segala upaya
biasanya dilakukan agar proses tersebut dapat dilakukan secara efektif dan
efisien untuk memaksimalkan nilai yang bisa didapatkan oleh konsumen serta
untuk mencapai suatu keuntungan yang berkelanjutan.
2.
Fungsi
Dasar Supply Chain Management (SCM)
·
Ä SCM
secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan menghantarkannya
ke pemakai akhir.
·
Ä SCM
sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang disuplai oleh rantai
supply mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir tersebut.
3.
Karakter Sistem Supply Chain Management
(SCM)
·
Rantai Suplai
Hulu/Upstream supply chain
Bagian upstream (hulu)/ supply chain
meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya
(yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada
pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat
diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya
bijih tambang, pertumbuhan tanaman. Di dalam upstream supply chain, aktivitas
yang utama adalah pengadaan.
·
Manajemen Internal
Suplai Rantai/Internal supply chain management
Bagian dari internal supply chain
meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam
mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu.
Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai
suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan
pengendalian persediaan.
·
Segmen Rantai Suplai
Hilir/Downstream supply chain segment
Downstream
(arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman
produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian
diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.
4.
Arsitektur
Pengembangan Supply Chain Management (SCM)
Arsitektur sistem merupakan cara
komponen-komponen tersebut (database, peralatan interface,dan media komunikasi)
dikonfigurasikan.
Prototipe Arsitektur Supply Chain
terdiri dari 6 komponen yaitu:
·
Komponen ERP
·
Komponen SCM
·
Komponen model simulasi
·
Middleware
·
Komponen sistem
kolaboratif
·
Komponen visualisasi
dan model keputusan
5.
Tantangan
Supply Chain Management (SCM)
Meskipun SCM memiliki banyak manfaat
dalam menjalankan sistem produksi dan operasi di perusahaan, tetapi ada
beberapa tantangan yang harus dihadapi dan disikapi oleh perusahaan apabila
akan menerapkannya. Tantangan yang pertama berasal dari lingkungan makro dan
juga lingkungan eksternal. Misalnya saja trend perekonomian global yang
menunjukkan adanya kecenderungan inflasi, khususnya di Indonesia. Hal ini
disebabkan karena persaingan di tingkat global memang sangat meningkat. Selain
itu juga kecenderungan konsumen perilaku konsumen yang menunjukkan sikap
terlalu rumit dan banyak menuntut. Faktor eksternal lain adalah perkembangan
teknologi. Perkembangan teknologi yang terkait dengan teknologi informasi
sedapat mungkin diadaptasi oleh perusahaan-perusahaan yang menerapkan SCM
sehingga dapat mengelola informasi yang bergerak sangat cepat untuk menanggapi
perpindahan produk. Sehingga sangat perlu bagi perusahaan yang menerapkan SCM
untuk memiliki peralatan fungsional seperti (Watanabe, 2001) :
·
Demand management /
forecasting
·
Advanced planning and
scheduling
·
Transportation
management
·
Distribution and
deployment
·
Production planning
·
Available to promise
·
Supply Chain Modeler
·
Optimizer (Linier
programming, non linier programming, heuristic, dan genetic algorithm)
Selain tantangan-tantangan tersebut,
tantangan yang juga sering dihadapi khususnya negara berkembang adalah masalah
infrastruktur termasuk birokrasi yang rumit. Masalah ini akan memberikan dampak
yang signifikan terhadap tantangan SCM yang lain, yaitu teknologi informasi.
Di sisi lain, ada juga tantangan yang
dapat digolongkan dalam lingkungan mikro atau di lingkungan perusahaan itu
termasuk stakeholdernya. Misalnya saja pengukuran kinerja tidak didefinisikan
dengan baik. Setiap channel menggunakan ukuran sendirisendiri, dan tidak ada
perhatian untuk membuat keterkaitan dalam model matriks yang mengukur kinerja
rantai secara keseluruhan.
Terkait dengan manajemen persediaan,
kadang-kadang kebijakan persediaan terlalu sederhana, faktor-faktor
ketidakpastian diperhitungkan dalam pembuatan kebijakan-kebijakan tersebut,
kadang-kadang terlalu statis. Selain itu terkadang pemahaman terhadap konsep
SCM tidak lengkap, fokusnya sering berorientasi pada operasi internal saja,
tidak dapat membedakan antara pelayanan terhadap intermediate consumers dengan
end consumers. Untuk mengatasi tantangan tersebut, terlebih dahulu perusahaan harus
melakukan perbaikan dan membangun komitmen di lingkungan internal perusahaan
tersebut, baru kemudian membangun kemitraan dan komitmen dengan mata rantai
lain di lingkungan eksternal. Satu hal yang juga penting dalam mengatasi
tantangan untuk penerapan SCM adalah mengelola informasi dalam sebuah sistem
yang harus mendukung proses pengambilan keputusan di wilayah penerapan SCM.
6.
Peran
Internet Pada Supply Chain Management (SCM)
·
Internet memungkinkan
kolaborasi, koordinasi, dan Integerasi dalam praktek di lapangan
·
Dengan adanya Internet,
pihak-pihak pada supply chain bisa membagi informasi serta melakukan transaksi
dengan lebih cepat, , murah, dan akurat
·
Informasi penjualan di
supermarket atau ritel akan mudah bisa dibagi dengan pihak-pihak yang berada disebelah
hulu supply chain dengan menggunakan internet
·
Aplikasi Internet dalam
konteks supply chain management
Ø Electronic
Procurement (e-procurement)
Ø Electronic
fulfillment (e-fulfilment)
7.
Implementasi
Supply Chain Management (SCM)
Konsep
manajemen rantai untuk mengelola pergerakan distribusi dari pemasok pada
konsumen akhir.
Menurut
Langly dan Holcomb (1992) terdapat beberapa cara untuk memberikan pelayanan
konsumen mencakup kemampuan untuk mengelola informasi secara distribusi
efektif, hubungan jangka panjang, dan keunggulan kompetitif berkelanjutan.
Perusahaan
dapat mengembangkan kapabilitas Konsep manajemen rantai pasokan muncul melalui
tiga tahapan evolusi dalam bidang logistik (Coyle et al., 1996). Manajemen
rantai pasokan didefinisikan sebagai filosofi yang terintegrasi strategik
(mencakup kemampuan responsif pasar, biaya total yang rendah, kecepatan, dan
pengiriman yang handal) melalui aliansi strategik, hubungan antara dua entitas
dalam bidang logistik untuk mencapai tujuan dan keuntungan spesifik (La Londe
and Cooper, 1989).
Contoh Kasus :
Supply
Chain untuk pembuatan sereal jagung (jenis makanan untuk sarapan) adalah
sebagai berikut:
• Petani jagung. Proses dimulai dari
pemilihan bibit jagung, penebaran, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan jagung,
dan diakhiri dengan penjualan hasil panen ke pabrik pembuatan sereal.
• Pabrik dalam pembuatan sereal jagung.
Proses dimulai dari pembersihan biji jagung yang diterima dari petani,
pemanggangan menjadi sereal, pengepakan (packaging), penyimpanan di gudang
untuk distribusi ke supermarket/ toko (retail), pengiriman (transportasi) ke
supermarket/ toko.
• Proses penjualan dimulai dari penyimpanan
di rak-rak di supermarket, penjualan ke pembeli (customer) dan akhirnya di
konsumsi oleh pembeli. Produk yang tidak terjual akhirnya akan dimusnahkan pada
saat produk telah mencapai masa kadaluarsa.
Dengan
kata lain, Supply Chain, adalah kegiatan yang dimulai dari sumber pembuat bahan
baku (supplier) sampai ke pengguna terakhir (end customer).
Keterangan
proses SCM pembuatan sereal jagung.
Ø supplier = petani jagung
Ø manufacture = pabrik pembuat sereal jagung
Ø distributor = proses penyebaran produk
Ø wholesaler = agen makanan / swayalan
Ø end customer = konsumen
2.Kesimpulan
·
Dengan adanya konsep
Supply Chain Manajement ( SCM ).Para pelaku-pelaku bisnis lebih mudah untuk
menciptakan produk-produk handal, berkualitas dan cepat.
·
Proses Pengolahan
produk dari awal perencanaan, pemrodukan sampai pendstribusian menjadi semakin
terstruktur dan terkoordinir dengan baik.
·
Lebih efisien dan
efektif dalam mengelola produk di sebuah instansi perusahaan.
·
Penerapan konsep SCM
dalam perusahaan akan memberikan manfaat yaitu kepuasan pelanggan, meningkatkan
pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan asset yang semakin tinggi,
peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar.
·
Syarat utama dari
penerapan SCM tentunya memberikan dukungan mulai dari proses perencanaan,
pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, sampai pengendalian.
·
Tantangan yang harus
dihadapi dan disikapi oleh perusahaan apabila akan menerapkannya SCM yang
pertama berasal dari lingkungan makro dan juga lingkungan eksternal.
Daftar pertanyaan
1) Cara mengantisipasi supply chain management
yang tidak sesuai ?
2) Seperti apa contoh supply management internal
?
3) Sistem informasi apa yang digunakan pada SCM ?
Jawaban
1. Biasanya di setiap alur SCM sudah ada rencana
cadangan apabila ada kejadian yang tidak diinginkan . contohnya: apabila bahan
baku dari supplier kurang atau tidak mencukupi, maka manufactur atau pabrik
mengambil bahan baku ke supplier lain. Karena pabrik pasti punya beberapa
supplier bahan baku
2. Manajemen internal dari suplai chain ini akan
melibatkan beberapa hal diantaranya adalah proses masuknya barang ke gudang
untuk penyimpanan dan digunakan sebagai
transformasi masukan yang berasal dari penyalur kedalam output organisasi tersebut. Internal supply chain
ini akan menjadi luas dari waktu ke waktu
yang ada dalam organisasi tersebut. Dalam rantai supply ini maka
perhatian yang paling utama adalah dalam
hal manajemen pabrikasi, manajemen
produksi maupun pada pengendalian
inventory.
3. Supply chain biasanya melibatkan sistem
informasi yang dinamakan ERP (Enterprise Resource Planning) yang meliputi
berbagai kegiatan perencanaan mulai dari perencanaan material, penjadwalan
produksi, perencanaan inventory, sampai dengan perencanaan penjualan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar